Senin, 17 September 2012




* Kadang diberi izin kekeramatan orang yang belum sempurna Istiqamahnya..  

* Syekh Ibnu Atho'illah dalam kitab Hikamnya menggunakan kata 'izin' dalam hikmah tadi yg kemudian menyebut kata Karamah  

* Yang perlu diketahui adalah kata Karamat merupakan istilah yang sering didengar. Bermakna kemuliaan2. Tp diartikan mnjadi 'keanehan2'  

* Seperti Keramat seseorang yang diduga sebagai Wali yang mempunyai kelebihan2 di luar kebiasaan manusia pada umumnya  

* Semisal, seseorang yang dipercaya mampu terbang, menghilang, menyembuhkan dalam waktu sekejap dsb. Nah ini keramat yg di pahami umumnya  

* Alkisah, seorang waliyullah melihat kampungnya sendiri dilanda kemarau panjang. Dengan keramatnya ia turunkan hujan..  

* Maka dengan sekejap, turunlah hujan dari langit, senanglah sang wali karena di ijabah doanya oleh Allah., ia diberi keramat atas itu.  

* Ketika Ajal sang wali tiba.. Tersungkurlah ia memohon ampun kepada Allah. Lantaran ia pernah berdoa atas hujan yg ia turunkan. 

* Lantaran sang wali meng "Cut" apa yang sudah ditetapkan Allah atas kemarau yang melanda negeri.. Doa sang wali merupakan kesalahan 

* Kesalahan sang wali lantaran seolah ia lebih mengetahui apa yang sudah ditetapkanNya. Ia memakai energy nya sendiri.  

* Sang wali menggunakan 'fasilitas' kekeramatannya dan mengubah keserasian alam dan takdir Tuhan. Ia harus brtanggung jawab 

* Sebenarnya, apa yang dilakukan wali itu tidak bedanya dengan dukun yang memiliki ilmu hitam. Sama2 merusak tatanan semesta pada kasus tadi 

* Apakah dukun juga tidak bisa membuat celaka manusia? Ia bisa. Dan sama2 dangan wali tadi dan sama2 dengan izin Tuhan.  

* Permasalahannya adalah.. Segala sesuatu yang di izinkan Allah Belum tentu di RIDHOI Allah. Semua manusia py kemampuan.  

* Tercatat dalam Quran bahwa Sihir yang bisa menceraikan suami dengan istrinya itu terjadi atas izin Allah. Cek al Baqarah  

* Maka bahasa Syekh Ibnu Atho'illah di kitab Hikam ini memakai kata 'izin' pada kalimat Karamah, bukan Ridho.  

* Pernahkah, ketika seseorang meminta kepadamu sesuatu kemudian kamu mengizinkannya tapi dalam hati tidak Ridho?  

* Celakanya, seorang salik terhenti penglihatan pada sesuatu yang Keramat dgn tidak mengembalikan apa yg trlihat kepada Allah

* Dalam cerita wali tadi, sebenarnya ia tidak cek dulu apa sebab kemarau. Mereka ternyata sedang dapat hukuman dari Tuhan. Wali tdk sadar itu.  

* Sebenarnya pembahasan Karomah ini luas, ia fasilitas yang mesti dipakai dgn wajar..  

* Namun, pedapat dlm al Hikam ini bhwa karomah merupakan sesuatu yang kurang istiqamah.. Apa maksudnya?  

* Awalnya.. Pasti yang di niatkan seseorang itu Dekat degnan Allah, kemudian ditengah jalan ia diberi kelebihan2 diluar kebiasaan manusia.  

* Nah! Jika ia terpukau dengan karomahnya sendiri. Maka ia berhenti disitu. Tidak melanjutkan niat awalnya. Yaitu agar dekat dgn Allah. 

* Seperti Nabi Muhammad, setelah diangkat jd Nabi ia tak berhenti, diangkat jd Rasul ia tak berhenti. Istiqamah istighfar dlm hidupnya 

* Kebanyakan manusia puas atas bonus yg diterima padahal sedikit. Sudah kaya kemudian berhenti bekerja. Bgt juga karomah.  

* Apalagi Karomah berbentuk kesaktian2. Padahal tujuan manusia adalah selamat. Orang sakti kalah dengan orang selamat.  

* Orang sakti butuh rapalan, butuh energy untuk mengeluarkan kesaktian, orang selamat gak butuh apa2. Tp diapa2in tetap selamat 

* Seharusnya Salik tidak mengidam2kan Karomah, cukup dekat dengan Allah. Dan ia Ridho kpd Allah atas dirinya baik atau buruk.  

* Wallahu A'lam. Sekian. 

0 komentar

© 2013 "Embek Jantan" blognya kambing :D is designed by Templateify , Your Link Here